Selasa 29 Oct 2013 21:09 WIB

Isran Noor Mengaku Tak Kenal Bunda Putri

Isran Noor
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Isran Noor

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur Isran Noor mengaku tidak mengenal Bunda Putri yang namanya saat ini sedang diperbincangkan.

"Saya betul-betul tidal kenal," kata Isran seusai menjadi pembicara Dialog Kebangsaan di Universitas Mulawarman di Samarinda, Selasa (29/10).

Dia juga mengherankan ada apa dengan Bunda Putri yang ramai disebut namanya, apakah orang tersebut bermasalah atau berbuat kejahatan.

"Ada masalah apa dengan Bunda Putri, ada kejahatan apa, lantas kalau seseorang kenal dengan Putri kenapa ada, dan ada persoalan apa," kata Isran.

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq menyebutkan bahwa Bunda Putri yang ia kenal adalah orang dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan bisa memberikan informasi akurat mengenai kebijakan pemerintah.

"Bunda Putri adalah orang yang setahu saya sangat dekat dengan Presiden SBY dan sangat tahu mengenai informasi kebijakan 'reshuffle' karena ada ancaman 'resuffle' yang sering tersiar di media masa," kata Luthfi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (10/10).

Luthfi menjadi saksi dalam perkara suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan tindak pidana pencucian uang dengan terdakwa Ahmad Fathanah.

Nama Bunda Putri mencuat setelah pemutaran rekaman pembicaraan antara anak Ketua Dewan Syuro PKS, Ridwan Hakim, dengan seorang perempuan bernama Bunda Putri yang mengesankan Bunda Putri dapat mengatur sejumlah pejabat pemerintahan.

Luthfi mengaku bertemu dengan Bunda Putri itu pascapenangkapan Fathanah pada 29 Januari 2013.

"Saya perlu konfirmasi apakah benar akan ada reshuffle karena kabarnya ada sopir menteri tertangkap dan ini bisa digunakan sebagai alasan untuk memukul PKS jadi saya perlu tanyakan mengenai perkembangan reshuffle di kabinet, sebab setelahnya saya harus memimpin rapat pleno di partai," ujar Luthfi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement