Selasa 29 Oct 2013 23:23 WIB

Pertahankan Seni Rupa Indonesia Lewat Lomba Menggambar

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lewat lomba menggambar bertema keunikan sebuah kota bertajuk 'Uniknya Kotaku', Faber-Castell berupaya mempertahankan dan mengembangkan seni rupa di Indonesia.

"Konsep itu dipilih karena keunikan sebuah kota merupakan sesuatu hal yang tidak ternilai, baik dalam sisi emosional, sejarah maupun sosial budaya," kata Brand Manager PT Faber-Castell International Indonesia Fransiska Remila di Yogyakarta, Selasa (29/10).

Menurutnya, banyak sisi lain yang dapat digali lebih dalam dari uniknya sebuah kota. Setiap kota memiliki keunikan dan karakter masing-masing. Karenanya, lomba tersebut diharapkan dapat menjadi sarana bagi peserta lomba menggambar untuk merekam rasa cinta dan kebanggaan sebagai bagian dari suatu kota melalui sebuah karya.

"Lomba menggambar itu juga diharapkan dapat menjadi media untuk mengenalkan ciri khas dari sebuah kota kepada khalayak umum," katanya.

Ia mengatakan lomba menggambar itu diadakan di 12 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Samarinda, Makassar, Pekanbaru, dan Palembang.

"Di Yogyakarta, lomba diadakan di Akademi Seni Rupa dan Desain DKV MSD pada 3 November 2013. Peserta lomba ditargetkan sebanyak 250 orang terbagi dalam dua kategori, yakni mahasiswa/umum dan pelajar SMP/SMA," katanya.

Fransiska menjelaskan, para pemenang lomba akan mendapatkan hadiah uang tunai dan sertifikat. Selain itu, karya mereka juga berkesempatan untuk ditampilkan dalam pameran nasional Faber-Castell di Jakarta pada Januari 2014.

Dalam lomba itu para peserta akan menggunakan medium pewarnaan hitam putih, sedangkan objek gambar dalam karya dapat berupa maskot, suasana kota, tokoh legenda, kesenian, lokasi wisata, makanan khas, dan hal-hal yang unik lainnya.

"Penjurian lomba akan melibatkan para praktisi di bidang seni rupa. Penilaian lomba berdasarkan keaslian karya, teknik menggambar, keunikan gambar atau konsep, dan kesinambungan antara karya dan konsep," tutupnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement