Rabu 30 Oct 2013 05:50 WIB

Terowongan Bosphorus, Mimpi Menyatukan Asia-Eropa

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
Terowongan Bosphorus
Terowongan Bosphorus

REPUBLIKA.CO.ID, Tahun 1860, Sultan Abdul Madjid bermimpi menyatukan dua benua, Asia dan Eropa. Angan-angan itu adalah dengan membuat lubang di bawah Selat Bosphorus. 

Sayangnya mimpi itu terlalu jauh ke depan belum lagi tak ada yang berani mendanai proyek 'gila' itu. Namun mimpi 150 tahun Kesultanan Ottoman itu akhirnya terwujud. Pemerintah Turki, atau bisa disebut Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan berhasil mewujudkan mimpi tersebut. 

''Nenek moyang kita menginginkan ini, itu tugas kita yang mewujudkannya,'' kata dia di terowongan rel bawah Selat Bosphorus, dikutip dari AFP, Selasa (29/10). 

Erdogan mulai menghidupkan kembali mimpi sang sultan pada tahun 2004. Ketika itu, ia masih menjadi Walikota Istanbul, memulai konstruksi mega proyek sepanjang 1,4 Kilometer. Kecaman pun timbul dari berbagai pihak, dan menyebut Erdogan layaknya Firaun.