REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel berencana membangun 1.500 unit rumah di pemukiman Yerusalem Timur, Ramat Shlomo. Keputusan itu diambil Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Menteri Dalam Negeri, Gideo Saar.
Radio militer Israel memberikan pengumuman pembangunan itu pada Rabu (30/10). Keputusan untuk memperluas perumahan setelah Israel membebaskan 26 tahanan yang ditahan dalam jangka lama sebagai bagian dari rencana pembebasan 104 tahanan.
Pembebasan itu dilakukan sebagai permulaan pembicaraan damai dengan otoritas Palestina. Pada Agustus lalu, Israel mengumumkan rencana pembangunan lebih dari 2.000 unit rumah setelah pembebasan tahanan tahap pertama.
Pembangunan perumahan di wilayanh yang dikuasai Israel setelah perang 1967 ilegal dalam hukum internasional. Isu itu yang membuat ketegangan dalam konflik Israel-Palestina.