Rabu 30 Oct 2013 18:55 WIB

Cuaca Buruk, Wali Kota Depok Minta Warga Siaga

Rep: Hannan Putra/ Red: Djibril Muhammad
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail
Foto: Republika/Fachrul Ratzi
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Cuaca buruk berupa hujan yang diikuti angin kencang membuat beberapa pohon bertumbangan. Seperti halnya di Kota Depok, Senin (28/10) lalu pohon kapuk setinggi 30 meter tumbang dihantam angin ribut.

Pohon yang dianggap keramat warga itu tampaknya tak sanggup lagi bertahan setelah berusia lebih dari 100 tahun.

Menyikapi cuaca yang mulai tak bersahabat tersebut, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengimbau warganya agar waspada dengan lingkungan sekitar.

Seperti di tempat tinggal warga, perlu diperhatikan benda-benda sekitar seperti pohon yang bisa membahayakan jika roboh terkena terjangan angin. Tentunya musibah pohon tumbang yang menghancurkan 4 rumah warga diharapkan tidak lagi terulang.

"Secepatnya DKP bersama dinas terkait lainnya mengevaluasi pohon-pohon yang dianggap berbahaya, agar ditebang dulu sebelum roboh. Semoga tidak terjadi lagi kecelakaan," ujar Nur di Ruang Bougenvile Balaikota Depok, Rabu (30/10) selepas acara konfrensi pers soal terpilihnya ia menjadi walikota teladan dalam Gerakan Diversifikasi Pangan Tahun 2013.

Selain pohon roboh, cuaca buruk juga bisa memicu hubungan pendek listrik. Seperti musibah kebakaran yang terjadi di Gudang Obat persis disebelah kantornya.

Nur Mahmudi berpesan, musibah yang tejadi dapat menjadi pelajaran dan menjadikan warga waspada agar tak terjadi lagi.

Setelah kebakaran gudang Obat tersebut, Nur juga menginstruksikan agar pihak pemadam kebakaran lebih waspada.

Ia meminta agar pihak pemadam kebakaran bisa bekoordinasi dengan pihak PAM Jaya dalam penyediaan hydrant (sumber air untuk pemadam kebakaran) di tempat-tempat strategis yang dianggap rawan kebakaran.

"Intinya, pemadam kebakaran dan penyedia sumber-sumber air bisa sama-sama melakukan peningkatan efisiensi dan peningkatan pelayanan," paparnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement