REPUBLIKA.CO.ID,JAKAETA--PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) meminta kepada produsen mesin anjungan tunai mandiri (ATM) asal Amerika Serikat (AS) Diebold Inc untuk mengungkapkan data terkait tudingan gratifikasi pengadaan mesin ATM bank BUMN.
"Yang paling 'fair' dan yang paling tahu detilnya itu Diebold. Saya minta mereka berbicara ke media supaya lebih objektif," ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa pihak Diebold yang memiliki seluruh data dan dokumentasi terkait pengadaan mesin ATM, angka gratifikasi untuk tiga bank dalam lima tahun seharusnya ada pada Diebold.
"Harusnya pihak Diebold sebagai perusahaan yang memiliki bisnis di Indonesia untuk menjelaskan ke publik, kita sebagai bank Mandiri tidak ada 'concern' apa pun untuk data itu di 'disclose' karena kita merasa tidak khawatir," ucapnya.
Menurut Budi Gunadi Sadikin, pengadaan mesin ATM di Bank Mandiri berjalan sesuai dengan formalitas yang ada dan dilakukan secara transparan.
Ia menambahkan Bank Mandiri juga sudah menghadap ke Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait hal itu. Namun, dirinya masih enggan menjelaskan lebih rinci.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan bahwa pihaknya melakukan koordinasi dengan BI terkait kasus dugaan suap pengadaan mesin ATM dari produsen asal Ohio, Amerika Serikat, Diebold Inc.
"Kami juga masih menunggu langkah-langkah yang diambil Menneg BUMN. Saat ini pengawasan perbankan masih di BI. OJK nanti akan diinformasikan, karena pengawasan perbankan di OJK masih di 2014 nanti," ujar Muliaman.