Kamis 31 Oct 2013 06:34 WIB

Manfaatkan Limbah Lumpur, Porong Bisa Jadi Sentra Industri Batu Bata

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Hazliansyah
Semburan Lumpur Lapindo
Semburan Lumpur Lapindo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Fakultas Teknik Arsitektur Institut Sepuluh November (ITS) Totok Noerwarsito memimpikan Porong, Sidoarjo sebagai pusat industri batu bata non pembakaran. Ia menemukan metode untuk memanfaatkan limbah lumpur Sidoarjo yang menyembur sejak tahun 2006 lalu sebagai bahan pembuat batu-bata.

Lumpur yang dikeringkan dicampur dengan semen dan kapur, lalu dicetak dan dikeringkan, tanpa perlu dibakar. Begitu sederhananya pembuatan batu bata ini.

Ia bersama tim kecil berniat memberikan pelatihan pembuatan batu bata kepada masyarakat Porong sehingga mereka bisa memanfaatkan limbah lumpur bernilai ekonomi.

"Tidak hanya mengurangi limbah yang kian menumpuk, tapi bisa memandirikan para korban," ujar Totok, kemarin.

Selain memberikan pelatihan, nantinya, akan ada satu balai desa yang dibangun sebagai proyek percontohan pembuangunan gedung dari batu bata yang sudah dihasilkan. Selama ini, pembuatan batu-bata sudah mulai dilakukan, namun belum melibatkan masyarakat sekitar Porong.

Ia memaklumi, masyarakat Porong masih berkonsentrasi pada masalah ganti rugi.

Melalui kampanye 'house of mud' ia mengajak masyarakat juga turut berdonasi membantu para korban. Melalui website www.wujudkan.com, masyarakat bisa berpartisipasi memberikan donasi.

Di tahap awal, donasi yang diperlukan untuk 'membangun' ini sebesar Rp 100 ribu. Masyarakat yang memberikan donasi berhak mencetak namanya di batu-bata yang dihasilkan.

Jika kampanye ini berhasil, Totok berharap masyarakat Porong, Sidoarjo bisa membangun kembali rumah-rumah mereka.

Banyaknya bahan baku lumpur yang ada bahkan membuatnya bercita-cita Porong bisa tumbuh menjadi sentra usaha pembuatan batu bata non pembakaran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement