Kamis 31 Oct 2013 11:21 WIB

KSPI: Kamis, Puncak Demo Buruh di Surabaya

  Pekerja melakukan longmarch saat mogok kerja dalam unjuk rasa gabungan dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Asosiasi Pekerja Indonesia (Aspek), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan organisasi buruh lainnya di Kawasan Indust
Pekerja melakukan longmarch saat mogok kerja dalam unjuk rasa gabungan dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Asosiasi Pekerja Indonesia (Aspek), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan organisasi buruh lainnya di Kawasan Indust

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Puncak demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2014 di Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernus Suryo Surabaya, Kamis (31/10), ujar Juru Bicara Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur, Jamaludin.

"Ribuan buruh dari berbagai daerah akan berkumpul dan menyampaikan tuntutannya di depan Gedung Grahadi," ujar Jamaludin ketika dikonfirmasi melalui ponselnya.

Puncak aksi diperkirakan hari ini, karena Gubernur Jawa Timur Soekarwo berencana menjawab tuntutan para buruh. Soekarwo akan membacakan jawaban resmi dan sikap Pemerintah Provinsi Jatim ditunggu-tunggu semua pihak.

Apalagi, posisi Pemprov saat ini cukup sulit dan rentan ditarik ke dua kubu, antara buruh dengan penguasa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jika Pemprov condong ke salah satu pihak maka bisa fatal resikonya. Sebab jika proburuh maka, pengusaha bisa protes, sedangkan kalau cenderung ke pengusaha maka situasi akan makin runyam.

Unjuk rasa oleh para buruh di Jawa Timur digelar sejak Senin (28/10). Hanya saja, massa tidak berkumpul di satu titik untuk menyampaikan aspirasinya, melainkan disebar di beberapa lokasi.

"Tuntutannya mayoritas sama, yakni kenaikan UMK 2014. Selain itu juga pemberlakukan pemberlakuan Upah Minimum Sektoral Kota/Kabupaten (UMSK). Dan ketiga adalah penghapusan sistem alih daya," kata dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf ketika dikonfirmasi mengaku tak ingin berandai-andai mengenai jawaban dan sikap Pemprov Jatim karena menunggu kepastian dan membahasnya.

"Yang pasti Pemprov Jatim akan memutuskan sesuai dan mempertimbangkan kepentingan kedua belah pihak," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.

Tentang unjuk rasa hari ini, pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut meminta agar para buruh menata aksinya dan tidak mengganggu fasilitas umum. Meski berdampak pada lalu lintas, pihaknya berharap massa menuruti arahan dari kepolisian yang mengatur dan mengawalnya selama perjalanan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement