Kamis 31 Oct 2013 17:40 WIB

Pelaku Penembakan Polisi Diduga Kelompok Abu Roban

Penembakan. Ilustrasi.
Foto: rawstory.com
Penembakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pelaku penembakan polisi yang terjadi pada beberapa waktu lalu, seperti di Tambora, Ciputat dan Cireudeu diduga jaringan teroris Abu Roban, kata Kepala Kepolisian Republik Indonesi Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman.

"Diduga terafirmasi kelompok Abu Roban dan otak pelakunya ini masih hidup," kata Sutarman saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Sutarman mengatakan jaringan teroris tersebut terbagi ke dalam wilayah timur dan barat.

Hal sama juga dikatakan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie yang mengatakan pelaku teror penembakan polisi tersebut diduga kelompok Abu Roban.

"Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan yakni Nurul Haq dan Hendi Albar, ini berdasarkan keterangan yang kita peroleh dari Topan yang sudah ditangkap sebelumnya, maka densus 88 berupaya mencari karena sudah kita ketahui kelompoknya dari Abu Roban," katanya.

Dia menjelaskan penangkapan tersebut juga dilakukan di Yogyakarta, Kebumen, Tangerang, Bone, Nusa Tenggara Barat. "Para tersangka ini sedang kita kembangkan keterlibatannya. Kebetulan yang kami tangkap ini juga terlibat dengan kasus sebelumnya," katanya.

Menurut Ronny, kemungkinan dari tersangka tersebut, sindikasi perbuatan penembakan bisa terjadi. "Karena sudah jelas kelompok ini merupakan kelompok Abu Roban," katanya.

Hingga Kamis (31/10) pagi Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap delapan tersangka teror penembakan terhadap polisi dan diketahui bukan otak pelaku penembakan, tetapi hanya pihak yang turut serta membantu membiayai aksi teror, mencarikan senjata hingga menyediakan kendaraan.

Diketahui, motif penembakan tersebut karena dendam terhadap polisi yang dianggap sebagai penghalang dalam melakukan aksinya. Aksi teror terhadap anggota kepolisian makin santer usai sejumlah personel terluka dan meninggal secara misterius.

Tercatat sepanjang dua bulan terakhir, sebanyak empat polisi tewas dan satu polisi lainnya terluka karena ditembak oleh orang tidak dikenal. Pada 27 Juli lalu, anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat Aipda Patah Saktiyono, selamat dari penembakan di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Lalu, pada 7 Agustus lalu, Aiptu Dwiyatno ditembak oleh orang tak dikenal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Selang sepekan, giliran Aiptu Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Terakhir, pada 10 September lalu, Aipda (anumerta) Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal ketika tengah mengawal enam truk di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement