REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penurunan kinerja di kuartal ketiga 2013. Pendapatan bersih Astra per September 2013 turun satu persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 141,8 triliun. Laba bersih turun delapan persen menjadi Rp 13,5 triliun. Laba bersih per saham menjadi hanya Rp 333 per saham.
"Meski pun volume penjualan otomotif dalam kondisi baik, pendapatan perseroan masih dipengaruhi oleh ketatnya kompetisi pada pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja, serta menurunnya harga komoditas. Kami perkirakan kondisi bisnis hingga akhir 2013 ini tidak terlalu banyak berubah," ujar Presdir Astra, Prijono Sugiarto, Kamis (31/10).
Kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti. Yaitu divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.
Laba bersih divisi otomotif turun lima persen menjadi Rp 6,9 triliun. Sepanjang sembilan bulan pertama 2013, permintaan kendaraan bermotor tetap tinggi. Namun peningkatan persaingan akibat meningkatnya kapasitas produksi domestik serta tingginya biaya tenaga kerja telah menyebabkan penurunan kontribusi laba bersih dari segmen otomotif.
Laba bersih Divisi Jasa Keuangan naik 17 persen menjadi Rp 3,3 triliun. Total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra yang terdiri dari PT Federal International Finance (FIF), PT Astra Sedaya Finance dan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) meningkat 11 persen menjadi Rp 43 triliun. Termasuk pembiayaan melalui joint bank financing without recourse.
PT Bank Permata Tbk yang 44,6 persen sahamnya dimiliki perseroan, membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun atau meningkat 21 persen. Pendapatan bunga bersih meningkat didorong oleh pertumbuhan kredit yang tinggi sebesar 30 persen, meski pun terdapat kenaikan biaya operasional.
Laba Divisi Alat Berat dan Pertambangan 23 persen menjadi Rp 2,1 triliun. PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, melaporkan penurunan pendapatan bersih sebesar 15 persen. Sementara laba bersih turun 24 persen menjadi Rp 3,4 triliun.
Laba divisi agribisnis turun 45 persen menjadi Rp 726 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang 79,7 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, melaporkan penurunan laba bersih menjadi Rp 911 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Laba divisi infrastruktur dan logistik turun sebesar 28 persen menjadi Rp 339 miliar. Sedangkan laba divisi teknologi dan informasi naik 23 persen dibandingkan periode yang sama pada 2012 menjadi Rp 101 miliar.