REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seorang anak berusia tujuh tahun, Amelia Sembiring, tewas akibat terpeleset pada genangan air keras yang disiram oleh orang tidak dikenal pada Rabu (30/10) malam.
Keluarga korban, Mariana Ginting, di Patumbak, Kamis (31/10) mengatakan peristiwa itu terjadi usai korban makan malam bersama keluarganya.
Usai makan malam, rumahnya diketuk tamu yang tidak dikenal yang menggunakan cadar. Ketika pintu rumah dibuka sang ayah Harmoko Sembiring, tamu tersebut berupaya menyiram dengan air keras dengan sebuah ember.
Namun, ayah korban berhasil menghindar sehingga air keras dengan jumlah yang cukup banyak tersebut menggenangi lantai dan teras rumah. Harmoko Sembiring berupaya mengejar pelaku penyiraman tersebut dengan diikuti Amelia Sembiring.
Namun, korban terpeleset sehingga terkena cipratan air keras yang menggenangi teras rumah yang berada di Komplek Perumahan Graha Pesona Amplas tersebut.
Akibat tersentuh air keras tersebut, korban menjerit kesakitan sehingga menyebabkan Harmoko Sembiring mengurungkan niatnya mengejar orang yang menyiram air keras itu dan berbalik menolong putrinya.
Korban yang mengalami luka bakar cukup parah itu langsung dilarikan ke RS Sembiring di kawasan Delitua dan dilanjutkan ke RS Mitra Sejati di kawasan Titi Kuning Medan.
Namun, dengan kondisi luka yang cukup parah tersebut, korban dirujuk ke RSU Pusat Adam Malik guna mendapatkan perawatan medis yang lebih baik.
Meski mendapatkan perawatan, nyawa korban tak tertolong disebabkan luka serius akibat terkena air keras tersebut. Sekitar pukul 05.45 WIB, keluarga korban membuat laporan ke Polsekta Patumbak.
Kapolsekta Patumbak, AKP Andiko Wicaksono, langsung mengerahkan anggotanya untuk melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Dari lokasi kejadian, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti seperti ember hitam, sarung tangan, botol air keras, serta sandal yang digunakan pelaku.
"Kami masih menyelidiki kasus ini, mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap," katanya.