REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perseroan Terbatas Indosat Tbk (ISAT) membukukan pendapatan secara konsolidasi tumbuh 9,4 persen menjadi Rp17,799 triliun pada triwulan ketiga 2013 dari Rp16,275 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Dalam siaran pers yang disampaikan Indosat di Jakarta, Kamis, mengemukakan bahwa laporan kinerja keuangan itu merupakan ikhtisar utama hasil operasional dan keuangan perseroan yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013.
Indosat berharap dapat melaporkan dan mengumumkan secara resmi laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 sekitar 7 November 2013.
Disampaikannya ikhtisar utama itu sehubungan dengan pelaporan hasil pencapaian Ooredoo QSC (Qatar Telecom QSC) untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 sebagai pemegang saham mayoritas secara tidak langsung dari Indosat yang mengonsolidasi hasil pencapaian perseroan dalam laporan keuangan.
Ia mengemukakan bahwa Indosat mengalami rugi bersih sebab adanya rugi kurs yang sebagian besar berasal dari translasi dalam pencatatan akuntansi yang bersifat non-cash dan percepatan depresiasi. Tercatat, Indosat rugi sebesar Rp1,76 triliun pada sembilan bulan pertama 2013.
Sementara itu, EBITDA tercatat tumbuh sebesar 3,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya dengan EBITDA Margin 44.8 persen sesuai dengan "guidance" yang diberikan Indosat pada triwulan kesatu 2013.
Dipaparkan juga, total BTS Indosat sebanyak 23.207 atau meningkat 7,2 persen dari periode sembilan pertama 2012 yang sebanyak 21.642 BTS.
Pada waktu yang sama, jumlah pelanggan seluler Indosat secara "year on year" (YoY) berkurang dari 56,5 juta pelanggan menjadi 53,8 juta pelanggan.