Kamis 31 Oct 2013 21:45 WIB

Anis Matta: Kasus LHI Ganggu PKS

Rep: Irfan Fitrat/ Red: A.Syalaby Ichsan
Simpatisan PKS melakukan aksi freezmob dalam menyambut Ramadhan di jalan Surapati Bandung, Ahad (7/7).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Simpatisan PKS melakukan aksi freezmob dalam menyambut Ramadhan di jalan Surapati Bandung, Ahad (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengaku kasus dugaan korupsi yang menyeret Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) sudah mengganggu partainya. Padahal,  PKS tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi Pemilu 2014.

"Oh kalau itu jelas. Itu pasti mengganggu," kata Anis, selepas menjadi saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (31/10). Ia mengatakan, terlepas dari putusan pengadilan nanti terhadap Luthfi, sudah terbentuk opini mantan presiden PKS itu berbuat kesalahan.

Karena itu, Anis mewakili partainya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Ia mengatakan, kasus dugaan korupsi permohonan penambahan kuota impor sapi itu telah mencederai kepercayaan masyarakat.  

Sekarang ini, ia mengatakan, PKS tengah mencari jalan untuk memulihkan kepercayaan itu. "Kita sedang berpikir untuk me-recovery nama baik PKS," kata mantan anggota DPR RI itu. 

Anis mengatakan, PKS kembali turun ke lapangan untuk bisa kembali merebut kepercayaan masyarakat dan memulihkan nama baik partai. Ia menyadari proses itu tidak akan berjalan dengan mudah.  Namun, ia berharap masyarakat bisa memberikan kesempatan.

"Dapat memaafkan dan memberi kesempatan untuk melakukan pembenahan diri di dalam dan tetap memberi kontribusi pada masyarakat," kata dia. 

Saat ditanya mengenai calon presiden yang akan diusung PKS, Anis belum bisa menjawabnya. Ia mengatakan, partainya masih mempunyai banyak urusan. "Belum, kita masih pusing dengan urusan-urusan," ujar dia. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement