REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tokoh muda NU Dr Ali Masykur Musa menegaskan kader-kader NU harus meramaikan Pilpres 2014, baik sebagai calon presiden maupun sebagai calon wakil presiden.
"Kalau saya sendiri mengalir saja, karena masyarakat sudah pintar, mana tokoh yang memiliki akuntabilitas dan popularitas," kata Ketua IV BPK itu di Surabaya, Kamis (31/10).
Setelah berbicara dalam workshop "Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)" yang diadakan Sistem Pengendalian Intern ITS Surabaya pada 31 Oktober-1 November itu, ia mengaku "cair" dengan kader NU lainnya.
"Saya kira awal yang bagus kalau ada Pak Mahfud MD, Jusuf Kalla, Cak Imin (Muhaimin Iskandar), Mbak Khofifah, atau kader NU yang lain. Saya biasa saja, saya cair dengan semuanya," katanya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) yang juga peserta konvensi bakal capres Partai Demokrat itu menyatakan ia tidak mempersiapkan diri secara khusus untuk Pilpres 2014.
"Saya tidak membentuk tim, saya jalan seperti biasa, saya bertemu masyarakat, bertemu ISNU, bertemu para kiai, dan sebagainya, saya yakin masyarakat sudah tidak bisa didoktrin," katanya.
Baginya, kader-kader NU harus turut meramaikan, apakah nomer satu (capres) atau nomer dua (cawapres), apakah lewat PKB, PPP, atau parpol lain, tentu semuanya baik.
"Toh, akhirnya, nanti para kiai yang akan menyatukan bila memang sudah ada calon yang final. Yang penting, siapapun, ya kader NU harus ambil bagian," katanya.