REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada Senin (28/10) lalu, ratusan anak dengan disabilitas yang didampingi keluarganya, hadir dan berpartisipasi melalui sejumlah karya pada Kamis (31/10), di Cimahi Convention Hall (CCH), Cimahi.
Melalui acara yang diselenggarakan oleh Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) Kota Cimahi, Save the Children, dan Dinas Sosial Kota Cimahi yang didukung oleh IKEA Foundation itu, 100 lebih anak dengan disabilitas ini, masing-masing asyik menyelesaikan tugasnya.
Perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos) Kota Cimahi, Agustus Fajar mengatakan, untuk mendorong kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus di Cimahi, pihaknya menghadirkan pakar dari bidang terkait untuk terus memperkuat pengetahuan tersebut.
Khususnya, ia mengatakan, pemahaman di tiap-tiap keluarga tentang pola pengasuhan anak berbasis keluarga, tumbuh kembang anak, terapi wicara, okupasi terapi, dan fisioterapi.
"Dalam acara ini, disediakan pula pojok anak, di mana anak-anak dapat bermain, menggambar, dan melakukan kegiatan yang mengasah kreativitas mereka,'' ujar Agustus, Kamis (31/10), di acara 'Aku Bisa Koq' yang diselenggarakan di CCH.
Ia menjelaskan, kegiatan Sarasehan dan Klinik yang digelar RBM Kota Cimahi bertajuk 'Aku Bisa Koq' bersama Save the Children ini, merupakan bagian dari program untuk memfasilitasi pengasuhan anak dengan disabilitas berbasis keluarga.
Tujuan klinik itu pun, ia menjelaskan, ialah menyuarakan semangat putra-putri Indonesia untuk mampu berkembang dan berkarya, meskipun memiliki keterbatasan.
"Lebih dari 100 anak dengan disabilitas hadir dalam kegiatan ini. Mereka telah berpartisipasi untuk memperkaya serta memperdalam pengetahuannya. Keluarga yang menemani pun, keterampilannya dalam pengembangan dan pengasuhan anak dengan disabilitas bertambah," tuturnya.
Country Director Save the Children Indonesia, Ricardo Caivano mengatakan, bersama masyarakat dan Pemkot Cimahi, pihaknya telah memfasilitasi lebih dari 217 kader dari tiga kecamatan di Kota Cimahi.
"Cimahi telah berperan aktif dalam program pengembangan kapasitas, dalam pola pengasuhan yang menunjang perkembangan anak-anak dengan disabilitas," katanya.
Ia menerangkan, program ini pun tak hanya berlangsung di Cimahi. Untuk mendorong perubahan paradigma perlindungan dan pengasuhan, khususnya anak dengan disabilitas, program ini telah dilaksanakan di enam kabupaten/ kota di Provinsi Jawa Barat.
Enam kabupaten/ kota tersebut, di antaranya ialah, Kota dan Kabupaten Bandung, Sumedang, Cimahi, Garut, dan Kabupaten Bandung Barat.
"Saat ini, sekitar 828 anak dengan disabilitas telah mendapatkan akses atas pendidikan melalui RBM dan juga sekolah inklusif di provinsi," kata Ricardo menjelaskan.