Jumat 01 Nov 2013 14:16 WIB

Melbourne Dituding Surga Bajakan DVD

Red:
DVD bajakan
DVD bajakan

MELBOURNE -- Kelompok lobi induistri film Amerika MPAA (the Motion Picture Association of America) menuding sebuah pasar loakan di Melbourne, Australia, sebagai surganya para pencari DVD bajakan. Selain Melbourne, Indonesia pun disebut di dalam daftar "tempat paling buruk" bagi pelanggaran hak cipta karena maraknya DVD bajakan.

Dalam laporan tentang pelanggaran hak cipta, MPAA memasukkan Pasar Caribbean di daerah Scoresby, Melbourne, ke dalam daftar tempat "paling buruk di dunia" karena penjualan DVD bajakan. Laporan ini memuat daftar lengkap tempat-tempat lainnya di seluruh dunia yang menjual film dan serial TV bajakan dalam bentuk DVD. "Ada 10 sampai 20 pedagang yang menjual produk-produk DVD bajakan termasuk film-film terbaru di Pasar Caribbean," demikian laporan itu.

MPAA menyalahkan aparat berwajib di Melbourne yang gagal menindaki para pedagang tersebut. "Jumlah pedagang semakin bertambah belakangan ini," kata laporan itu lagi. "Pemerintah dan polisi kelihatannya tidak tertarik memberantas pelanggaran hak cipta ini".

Kepolisian Federal Australia, AFP, menjelaskan, pihaknya sejauh ini baru menerima satu komplain dalam dua tahun terakhir. Bulan April lalu, AFP menerima satu laporan Federasi Anti Pelanggaran Hak Cipta mengenai adanya produk bajakan di Pasar Caribbean, namun laporan itu ditolak karena tidak memenuhi syarat.

Tidak seorang pun pedagang di pasar tersebut yang bersedia diwawancara ABC. Namun Manager Operasi Robbie Ager dikutip mengatakan, laporan adanya produk bajakan di pasar itu merupakan laporan basi. MPAA memuat sejumlah tempat di Ukraina, China, Indonesia, Irlandia Utara, Rusia, Mexico dan Brasil sebagai "tempat paling buruk" terjadinya pelanggaran hak cipta dengan DVD bajakan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement