Jumat 01 Nov 2013 14:31 WIB

Inflasi Bisa Di Bawah 9 Persen, Asal....

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
BPS
BPS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi tahunan diperkirakan bisa berada di bawah sembilan persen. Hal ini sangat bergantung pada inflasi di dua bulan terakhir tahun fiskal 2013.

"Kalau November dan Desember inflasinya di bawah setengah persen, inflasi tahunan bisa di bawah sembilan persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo usai pemaparan indeks harga konsumen (IHK) di Gedung BPS, Jumat (1/11).

BPS mencatat inflasi Oktober 2013 sebesar 0,09 persen. Inflasi year on year tercatat sebesar 8,32 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) sebesar 7,66 persen.

Ia memperkirakan bulan depan inflasi bisa ditekan sekecil mungkin. Hal pendorong inflasi tahun depan salah satunya diperkirakan adalah kegiatan pra pemilihan umum (pemilu). Sasmito menyatakan kegiatan pemilu akan dimulai di dua bulan terakhir 2013. Akan banyak calon legislatif yang mencetak kaos dan selebaran yang berarti akan menghidupkan kegiatan industri kecil.

Akan tetapi kegiatan pra pemilu ini diperkirakan tidak memberikan dampak terlalu besar. Diperkirakan dampak kegiatan tersebut hanya berdampak 0,01 persen terhadap inflasi.

Hal serupa juga ia ungkapkan terkait kenaikan upah buruh. Sasmito mengatakan dampak upah buruh yang naik tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap inflasi. Rasionya diperkirakan hanya 0,01-0,02 persen. Akan tetapi dampaknya baru akan mulai terlihat di Desember. "Yang pasti Januari-Februari sudah ada dampaknya," kata Sasmito.

Pada Oktober 2013 BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0,09 persen. Faktor utama pendorong inflasi adalah harga cabai, yaitu mengalami inflasi 0,18 persen. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan yang membuat kenaikan harga cabai sebesar 0,34 persen.

Selain harga cabai, inflasi juga didorong oleh angkutan udara 0,05 persen, rokok kretek sebesar 0,02 persen dan harga bahan bakar minyak nonsubsidi sebesar 0,02 persen. Faktor penghambat inflasi diantaranya bawang merah, daging ayam, emas, tomat, bayam, telur ayam, dan ikan segar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement