REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan kerugian akibat mogok nasional yang dilakukan para buruh, mencapai ratusan miliar rupiah. "Diperkirakan kerugiannya ratusan miliar karena mogok selama dua hari, tapi untuk pastinya kami masih menghitungnya," ujar Sofjan di Jakarta, Jumat (1/11).
Dia mengatakan kerugian besar diderita pengusaha karena para buruh melakukan mogok dan melakukan penyisiran terhadap pabrik yang masih beroperasi. Aksi mogok tersebut, lanjut dia, bisa mengakibatkan menurunnya iklim investasi di Indonesia.
"Banyak para investor yang mengancam akan hengkang," kata dia. Pada 2012, lanjut dia, banyak investor yang pergi dari Indonesia akibat kondisi yang tidak baik dan mengakibatkan kurang lebih sebanyak 200 ribu buruh terkena pemutusan hubungan kerja.
Sofjan menambahkan mogok kerja adalah hak serikat pekerja, namun masalahnya terjadi pemaksaan agar buruh yang lain juga turut serta dalam mogok kerja tersebut. "Para buruh yang mogok masuk ke pabrik dan melakukan penyisiran terhadap buruh yang bekerja," ujarnya.
Para buruh melakukan aksi mogok nasional di sejumlah daerah pada Kamis (31/10) dan Jumat (1/11). Aksi tersebut membuat sejumlah kawasan industri lumpuh dan pabrik-pabrik tidak beroperasional.