REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat dan sekutu Eropanya menetapkan untuk memulai pelatihan militer di dekat perbatasan barat Rusia, Sabtu (2/11). Operasi pelatihan yang telah menimbulkan kegusaran Moskow ini, menurut laporan RIA Novosti, tetap akan diamati oleh delegasi Kementerian Pertahanan Rusia.
Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) akan mengadakan pelatihan Steadfast Jazz 2013, terutama di Polandia dan bekas republik Soviet Latvia, pelatihan yang akan mencakup sekitar 6.000 tentara dari aliansi militer Barat serta negara-negara mitra.
Pelatihan ini, terbesar NATO sejak 2006, didasarkan pada "skenario fiktif di negara fiktif" dan akan mencakup pasukan darat, laut dan udara serta pasukan operasi khusus, menurut aliansi. NATO telah mengundang pengamat Rusia untuk pelatihan itu.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya akan mengirim delegasi. Shoigu mencatat bahwa seri terbaru dari latihan bersama antara Rusia dan Belarus disebut Zapad (Barat) 2013 yang dihadiri oleh lebih dari 80 atase militer. "Kami berencana untuk melanjutkan langkah-langkah transparansi tersebut di masa depan," katanya.
Para pejabat di Moskow telah lama menentang ekspansi NATO ke timur, yang telah membawa negara-negara bekas Pakta Warsawa ke aliansi bersama dengan bekas republik Latvia Baltik Soviet, Lithuania dan Estonia.
Pada akhir Juli, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov mengkritik apa yang ia sebut sebagai semangat latihan "Perang Dingin" NATO.
Surat kabar Polandia Rzeczpospolita melaporkan pada Juni bahwa bagian dari latihan yang direncanakan akan berlangsung di daerah-daerah yang berjarak 39 detik penerbangan dengan pesawat jet dari perbatasan Rusia.