REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara menggelar sosialisasi gerakan masyarakat sadar halal dan orientasi produk halal seprovinsi.
Kegiatan tersebut dibuka Kepala Kanwil Kemenag Sultra, H Muchlis A Mahmud, di Kendari, Jumat, dan akan berlangsung hingga 3 November 2013.
Muchlis A Mahmud mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran kepada masyarakat dan para pengusaha untuk mensertifikatkan produknya agar masalah produk halal ini benar-benar diperhatikan masyarakat.
"Saya harapkan masalah label halal ini benar-benar diperhatikan oleh masyarakat terutama ketikan mengonsumsi atau berbelanja, perhatikan yang ada label halalnya, jika sudah ada label halal berarti itu sudah aman," katanya.
Ia mengatakan, mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam sangat penting sebuah kehalalan dan kesucian sebagai tanggung jawab keagamaan.
"Dalam melihat produk tersebut halal atau tidak, kami bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia, Balai POM dan unsur terkait lainnya," katanya.
Muchlis juga mengharapkan agar masyarakat berhati-hati dalam mengonsumsi karena banyak produk dari luar seperti makanan yang tidak memiliki label halal begitu halnya kosmetik.
"Untuk itu saya mengharapkan agar masalah produk halal ini di terapkan mulai dari keluarga, di lingkungan masyarakat, ini penting karena masalah halal ini sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan manusia.''
Kepala Seksi Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Urusan Agama Islam Kemenag Sultra, Samsu Rijal, melaporkan kegiatan itu diikuti sebanyak 60 orang diantaranya para penyuluh agama se Sultra, KUA se-Sultra, ormas Islam, dan tokoh masyarakat.
"Tujuan utama kegiatan ini ingin memberikan pemahaman agar umat bisa mengetahui produk mana yang mau dikonsumsi halal atau tidak. Bukan hanya produk makanan tetapi juga kosmetik dan obat-obatan,' katanya.