REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para diplomat dari Rusia dan Jepang Jumat sepakat untuk mengadakan konsultasi perjanjian perdamaian pada awal tahun depan, kata Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida setelah bertemu dengan timpalannya dari Rusia.
Moskow dan Tokyo tidak pernah menandatangani perjanjian perdamaian permanen setelah Perang Dunia II karena sengketa teritorial lama mengenai Kepulauan Kuril di Pasifik utara, satu kepulauan yang diduduki oleh pasukan Soviet pada akhir perang dan masih diklaim oleh Jepang.
"Sejauh pembicaraan perjanjian perdamaian yang bersangkutan, kami telah datang ke pendapat umum untuk mengadakan putaran berikutnya konsultasi pada tingkat menteri luar negeri tahun depan, pada akhir Januari atau awal Februari," kata Menlu Fumio Kishida pada konferensi pers bersama dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov .
Kishida mengatakan ia akan mengunjungi Rusia pada musim semi. "Rusia dan Jepang telah mengadakan empat pertemuan tingkat atas tahun ini. Dialog politik dilanjutkan pada kecepatan yang baik. Dalam hal ini, kita telah setuju untuk mulai mengatur kunjungan saya ke Rusia dan pertemuan para menteri luar negeri pada musim semi berikutnya," kata menteri luar negeri Jepang.
Lavrov, pada gilirannya menegaskan bahwa pembicaraan perlu dilakukan dengan nada tenang, konstruktif, tanpa ledakan emosional atau retorika publik, dan ini adalah bagaimana kita akan bertindak.