REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Banyak pihak bertanya-tanya, mengapa Paul Anthony Ciancia (23), tega melakukan penembakan di Bandara Los Angeles (LAX) AS, Jumat kemaren.
Penyelidikanpun diarahkan ke tempat sekolahnya, The Salesianum School, di Wilmington, sebuah sekolah Katolik khusus pria.
CNN melaporkan, Ciancia tidak menembak sembarangan, karena sebelumnya dia diberitakan tidak betah tinggal di Los Angeles.
Dia justru masuk ke Bandara dan dengan sengaja mencari agen keamanan bandara (TSA).
"Hei, apakah anda anggota TSA?" katanya sebelum melakukan penembakan sebagaimana diceritakan para saksi.
Seorang penumpang menjawab, "tidak" karena mereka tidak bekerja di TSA. Penembak itu meneruskan pencarian.
Leon Saryan, merupakan orang yang ditanya penembak itu. Setelah menembak satu agen TSA, dengan tenang dia mendatangi Saryan, "TSA?"
"Saya hanya menggelengkan kepala saya," kata Saryan.
"Dan dia terus berjalan," tambahnya.
Namun CNN belum dapat memastikan, mengapa dia ingin membunuh anggota TSA.
Kasus penembakan ini menyebabkan satu anggota TSA tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.