REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Dua wartawan Prancis diculik di kota Kidal, Mali utara, Sabtu. Keduanya diculik setelah mewancarai seorang anggota gerilyawan separatis.
"Saya hanya memperoleh konfirmasi mereka diculik oleh empat pria bersenjata. Mereka meninggalkan Bamako Selasa menuju Kidal," kata gubernur daerah itu, Kolonel Adama Kamissoko.
Kedua wartawan itu adalah dari stasiun radio Prancis RFI. Mereka diculik setelah mereka mewawancari penduduk Kidal, Ambeiry Ag Rhissa, seorang pejabat kebudayan lokal kelompok separatis Tuareg MNLA.
"Ketika mereka pergi, saya mendengar suara aneh di luar. Saya segera ke luar untuk melihat dan ketika saya membuka pintu saya, seorang pria yang mengenakan turban menodongkan senjata kepada saya dan meminta saya kembali masuk," kata Rhissa.
"Saya tidak dapat melihat berapa jumlah orang yang berada di sana," katanya.
Penculikan itu terjadi empat hari setelah empat sandera Prancis yang diculik di Niger oleh Al Qaida cabang Afrika utara September 2010 dibebaskan.
Kementerian luar negeri Prancis mengatakan pihaknya sedang mengecek informasi itu sementara kementerian pertahanan tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar.