REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang menyatakan stok buku nikah mulai menipis namun kebutuhan untuk setiap kecamatan masih terlayani.
Dari 1.000 kuota buku nikah bulan November, saat ini hanya tersedia 50 sebab sebanyak 950 sudah disebarkan ke-13 kecamatan.
Kepala Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kemenag Kota Tangerang, Arief Fachruddin memaparkan setiap tahunnya medapat jatah 12 ribu buku nikah untuk kota tersebut. Artinya setiap bulannya ada 1.000 buku nikah untuk disebarkan pada 13 kecamatan.
"Stok buku nikah memang menipis, tetapi pelayanan tidak terganggu. Seminggu lalu sudah kita sebarkan 800 untuk 13 Kecamatan ditambah 150 untuk tambahan, jadi sekarang stok ada 50 lagi," katanya kepada Republika, Ahad (3/11).
Arief mengatakan biasanya dari jatah 1.000 buku nikah maka 800 akan disebarkan dan menyetok 200 buku. Namun untuk bulan ini hanya tersisa 50 karena kebutuhan meningkat sehingga 150 stok lainnya diserahkan pada kecamatan yang membutuhkan.
Hal itu dikarenakan pada bulan ini terjadi peningkatan pernikahan dibanding bulan lainnya. Dia mengakui kondisi tersebut sudah terlihat sejak September–Oktober lalu.
Menurut da, setiap kecamatan memiliki jatah buku nikah yang berbeda satu sama lainnya. Di antaranya untuk Kecamatan Cipondoh mendapat kuota paling banyak yakni 100 buku pada setiap bulannya.
Sedangkan Kecamatan Jatiuwung menjadi kecamatan paling sedikit memperoleh jatah buku nikah. Sementara untuk kecamatan lainnya ada yang memperoleh 80, 60 maupun 50 buku. Kebutuhan tersebut disesuaikan dari setiap kecamatan di kota tersebut.
"Kita sudah kontak Kanwil untuk stok buku nikah Desember – Januari sebanyak 2.000, katanya Kanwil juga sedang minta ke pusat," ungkapnya.
Arief mengungkapkan, kejadian stok buuku nikah untuk Kota Tangerang baru terjadi pada tahun ini. Sebelumnya selalu tercukupi sehingga masih bisa menyetok 200 buku setiap bulannya. Dia memaklumi kondisi tersebut karena memang dari pusatnya kondisinya seperti itu.
Selain itu, ada yang mengatakan karena faktor distribusi serta faktor bulan haji yang biasanya mengalami peningkatan untuk pernikahan.
Dia menambahkan stok 50 buku tersebut akan dikeluarkan apabila kondisinya memang sudah darurat. Menurut Arief, pada tahun–tahun sebelumnya dalam menyetok buku nikah setiap enam bulan sekali sekaligus.
Hal itu membuat kebutuhan buku nikah tetap ter-cover untuk setiap bulan berikutnya. Namun untuk saat ini, buku nikah dari kanwil atau pusat diberikan secara per bulan atau dua bulan.
"Dulu stok setiap enam bulan, sekarang sebulan atau dua bulan dari sananya. Kita berharap stok normal kembali, kita atur strategi sedemikian rupa agar semuanya terpenuhi," paparnya.
Sejauh ini, menurutnya pada setiap kecamatan untuk Kota Tangerang masih tersedia sesuai kuotanya masing–masing. Selain itu, untuk pelayanan buku nikah di setiap kecamatan tidak terganggu sampai saat ini sebab belum mendapat laporan buku nikah yang habis.