REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Wakil Menteri Pertanian, DR Rusman Heriawan, menyebut Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, sebagai "tuan coklat" atas kegigihannya dalam mendorong kakao di daerahnya terus dikembangkan.
"Gubernur Sulbar, sudah terkenal sebagai pencetus gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao (Gernas Pro Kakao) di seluruh wilayah di Indonesia, makanya saya sebut dia 'tuan kakao'," kata Wamentan saat berkunjung di Mamuju, Ahad.
Ia mengatakan, Gubernur Sulbar juga telah mencanangkan kakao di daerahnya sebagai ikon komoditi, dalam rangka memacu pembangunan daerah dan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.
Menurut dia, berkat kerja keras Gubernur Sulbar, pemerintah mendorong program gerakan nasional pro kakao dilaksanakan sejak tahun 2009, dan kini pemerintah pusat terus mengembangkan pertanian kakao agar negara Indonesia mampu menjadi penghasil kakao terbesar kedua di dunia.
Ia mengatakan, saat ini produksi kakao nasional mencapai 712 ribu ton dengan luas lahan yang dimiliki mencapai 1,7 hektare, produksi itu kalah dari Negara Pantai Gading dan Ghana yang menjadi negara penghasil kakao terbesar dunia.
"Kalau tuan kakao di Sulbar ini komitmen membangun pertanian kakao bersama masyarakatnya yang menjadi kakao, maka Indonesia akan mampu menggeser Ghana menjadi penghasil kakao terbesar kedua dunia," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah pusat akan berupaya memberikan bantuan anggaran untuk pengembangan kakao di Sulbar agar komoditi kakao dapat terus dikembangkan di Sulbar.
Ia berharap, pembibitan, perawatan, pengolahan dan pasca panen kakao yang dikembangkan di Sulbar terus diperhatikan karena harus diakui potensi kakao di Sulbar cukup besar dan menjanjikan untuk dikembangkan.