Senin 04 Nov 2013 06:29 WIB

Pimpin Shalat Gerhana, Imam Masjidil Haram Menangis Saat Membaca Surah Alquran

Gerhana Matahari Cincin.
Foto: TheAge
Gerhana Matahari Cincin.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --  Imam Masjidil Haram Syekh Khaalid al Ghamdi sempat terbata-bata karena menahan tangis saat memimpin shalat gerhana matahari, Minggu sore waktu setempat.

"Imam seringkali menangis saat membacakan Surat Yasin dan Al Hujurat," ujar Johan Salam, jamaah haji asal Indonesia yang mengikuti shalat gerhana di Masjidil Haram, Makkah, Ahad sekitar pukul 16.30 waktu setempat.

 

Pada shalat dua rakaat tersebut imam membacakan Surat Yasin dan Al Hujurat.

 

Menurut Johan, banyak jamaah yang tidak mengetahui bahwa akan dilaksanakan shalat gerhana matahari karena tidak diumumkan.

 

"Tidak ada persiapan atau kabar apapun sebelumnya. Tiba-tiba ada panggilan sholat tiga kali, dan yang ketiga disebutkan shalat gerhana," katanya.

 

"Orang Iran di sebelah saya bertanya tanya shalat apa," tambah Johan, jamaah haji asal Jakarta itu.

 

Ia memaparkan, pada saat shalat dilaksanakan, tampaknya bulan tepat menutup matahari sehingga suasana di sekitar masjid menjadi gelap.

 

"Pikiran saya waktu itu, bulan mulai menutup matahari karena tempat saya sholat di lantai tiga yang langsung terkena sinar matahari, tiba-tiba gelap," katanya.

 

Menurut laman timeanddate.com, gerhana mahatari total dapat dilihat di Gulu, Uganda, namun yang parsial dapat dilihat di beberapa tempat termasuk Makkah di Arab Saudi.

 

Dari Madinah, Media Center Haji Madinah melaporkan bahwa Masjid Nabawi juga menyelenggarakan shalat gerhana.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement