Senin 04 Nov 2013 17:12 WIB

Jepang Kirim 30 Unit KRL Bekas ke Indonesia

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
 Sejumlah Penumpang menunggu KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai,Jakarta,Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah Penumpang menunggu KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai,Jakarta,Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodebatek (PT KCJ) mendatangkan 30 unit KRL dari Jepang. KRL tersebut adalah pengadaan tahap pertama dari program penambahan armada sebanyak 180 unit KRL di 2013. KRL JR seri 205 tersebut rencananya akan dipakai pada Desember untuk mengganti kereta yang butuh perbaikan.

Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo, mengatakan sebanyak 180 unit KRL tersebut dibeli melalui tender internasional di Jepang. Dari tender tersebut, baru 30 unit yang tiba di Indonesia pada Ahad (3/11) petang di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Sekarang sebanyak 2 rangkaian yang terdiri dari 10 unit sudah sampai di BalaiYasa Manggarai," ujar Tri dalam konferensi pers di kantor KCJ, Jakarta, Senin (4/11). Sedangkan, sebanyak 10 unit masih betada di Stasiun Pasoso-Pelabuhan Tanjung Priok.

Bedasarkan program, Jepang akan mengirimkan masing-masing 20 unit pada pertengahan November dan akhir November sehingga Indonesia akan kedatangan total 70 unit pada November. Pada Desember,  Indonesia akan kedatangan 70 unit. "Sisanya sebanyak 40 unit akan didatangkan di Maret 2014," ujar Tri.

Sebanyak 30 unit KRL yang tiba kemarin tidak dapat langsung dioperasikan. Karena kereta tersebut adalah kereta bekas pakai, kereta harus melalui proses pengecekan fisik, perakitan ulang, pembenahan interior dan eksterior serta uji coba statis. KRL baru dapat beroperasi setelah melalui proses sertifikasi yang dilakukan oleh Dirjen Kereta Api di Kementerian Perhubungan.

Tri mengatakan, KRL seri 205 ini tergolong senior, yakni berusia 20 tahun. Meskipun bekas, ia menjamin kerta tersebut bukan barang rongsokan. "205 itu baru berhenti 2 minggu lalu di Jepang. Langsung kita angkut. Jadi ini bukan barang rongsokan," ujar dia. Ia juga mengatakan tim pemelihara kereta dari Jepang akan mengawal pemeliharaan sampai kereta tersebut berjalan dengan baik seperti di Jepang. 30 unit KRL tersebut rencananya akan dipakai pada Desember untuk menggantikan kereta yang rusak.

Sejak 2009 hingga 2012, PT KCJ telah melakukan pengadaan armada sebanyak 308 unit. Dengan penambahan 30 unit KRL, total armada KRL AC yang telah dibeli PT KCJ menjadi 338 unit. Program pengadaan armada dilakukan dengan target 160 unit setiap tahun hingga akhir 2019 untuk mendukung program pemerintah yang menargetkan KRL dapat mengangkut 1,2 juta penumpang per hari pada 2019.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement