REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para pejabat untuk tidak mengambil kebijakan demi kepentingan politik terutama menjadikannya bumbu dalam kampanye.
Menurutnya, para pengambil kebijakan haruslah berpikir rasional terhadap kebijakannya dan bukan diputuskan karena landasan emosional. “Hanya untuk meramaikan kampanye biar dianggap mereka yang paling mencintai negerinya, yang lain tidak sehingga solusi pikirannya barangkali keliru,” katanya, Senin (4/11).
Seperti diketahui, beberapa menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II merangkap jabatan strategis sebagai ketua umum ataupun anggota partai politik. Belum lagi, pejabat lain ditingkat daerah serta legislative yang mulai bergerilya menggaet massa jelang pemilu 2014.
Presiden SBY mengatakan jangan sampai kebijakan yang diambil justru keliru sehingga menghambat perekonomian. Apalagi jika hal yang disampaikan kepada publik lebih didasarkan pada cara emosional, bukan rasional.
Karena itu, ia meminta agar publik tak segan menegur jika ada pihak yang sembarangan bicara demi mendapatkan hati masyarakat. “Di tengah-tengah musim politik, orang bicara apa saja. Tegurlah. Bahwa kita punya tujuan. Kita punya sasaran. Logis berpikir kita. Tidak bertentangan dengan UUD. Semua jelas tujuannya,” katanya.