REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Puluhan ribu orang, Senin (4/11) berkumpul di Teheran untuk memperingati hari pengambilalihan Kedutaan Besar Amerika pada tahun 1979, menyusul berlangsungnya Revolusi Islam Iran.
Diperkirakan sekitar 10 ribu pengunjuk rasa ikut dalam aksi protes terbesar tahun ini, untuk memberikan dukungan bagi upaya dialog historis Presiden Hassan Rouhani dengan Washington.
Para pengamat menyatakan peserta pertemuan hari Senin (4/11) tersebut merupakan yang terbanyak selama peringatan tahunan di lokasi bekas kompleks kedutaan Amerika tersebut. Kalangan konservatif berhaluan keras menyerukan penyelenggaraan unjuk rasa besar-besaran itu untuk memprotes upaya dialog historis Presiden Hassan Rouhani dengan Washington.
Percakapan telepon selama 15 menit setelah sidang Majelis Umum PBB antara Presiden Amerika Barack Obama dan Rouhani pada September lalu merupakan kontak langsung pertama antara pemimpin kedua negara dalam kurun tiga dekade lebih.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menyatakan dukungan bagi langkah Presiden Rouhani terhadap negara-negara Barat, tetapi ia menyatakan bahwa sebagian langkah tersebut “tidak patut.”
Mahasiswa Islamis menyerbu Kedutaan Amerika di Teheran 34 tahun silam, menawan 52 sandera selama 444 hari, memutuskan hubungan diplomatik dan memicu sikap saling bermusuhan selama puluhan tahun.