REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodetabek (KJC) mendatangkan sebanyak 30 unit gerbong kereta rel listrik bekas dari Jepang sebagai bagian dari pengadaan sebanyak 180 unit KRL selama tahun 2013.
"KRL yang baru didatangkan ini akan menggantikan gerbong kereta yang rusak," kata Direktur Utama KCJ Tri Handoyo di Jakarta, Senin (4/11).
Menurut Tri Handoyo, pihaknya juga telah mendatangkan tim dari Jepang untuk memastikan bahwa unit KRL bar tersebut dapat dioperasikan dengan lancar di Indonesia.
Ia mengungkapan, dari 30 unit KRL baru tersebut, sebanyak 20 unit KRL telah berada di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (3/11).
Dirut KCJ memaparkan, pihaknya sejak tahun 2009 juga telah mendatangkan hingga lebih dari 300 unit KRL.
Menurut dia, KAI Commuter Jabodetabek akan terus menjalankan program penambahan armada sebagai bagian dari bentuk pelayanan kepada masyarakat pengguna kereta.
Sementara itu, Humas KAI Eva Chairunnisa mengatakan, harga dari setiap gerbong kereta itu mencapai sekitar Rp1 miliar per unit.
Eva memastikan bahwa sebelum dioperasikan, Balai Yasa Manggarai juga akan melakukan pengujian dan juga menunggu hasil sertifikasi yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan. "Balai Yasa Manggarai akan merakit ulang dan membenahi kembali
baik interior maupun eksteriornya," katanya.
Ia mengungkapkan, pemilihan kereta bekas dari Jepang antara lain karena harga kereta baru dapat mencapai hingga sepuluh kali lipat lebih tinggi harganya.