Selasa 05 Nov 2013 10:45 WIB

Tersangka Perampokan Ungkap Perdagangan Senpi di Jakarta

 Sejumlah senjata api rakitan yang berhasil disita petugas kepolisian dari Cipayung saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/9).    (Republika/Yasin Habibi)
Sejumlah senjata api rakitan yang berhasil disita petugas kepolisian dari Cipayung saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Seorang dari lima tersangka perampokan antar-provinsi mengungkap adanya jaringan perdagangan gelap senjata api yang berpusat di Jakarta.

"Saya mendapatkan senjata api dari teman di Jakarta. Di sana perdagangan senjata api sudah biasa," kata TO (42), seorang pelaku perampokan kepada Antara yang menemuinya di ruang interogasi Mapolda Riau di Pekanbaru, Selasa (5/10).

TO merupakan satu dari lima pelaku perampokan yang berhasil dibekuk aparat Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Riau, dalam beberapa pekan terakhir.

Dia diamankan oleh aparat di Kota Medan, Sumatera Utara, setelah sebelumnya anggota lebih dulu menangkap DR, TP dan HJ di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Setelah berhasil mengamankan keempat pelaku itu, polisi kemudian berhasil meringkus HB di Brebes, Jawa tengah, tersangka lainnya pada komplotan yang sama.

Dari tangan TO, aparat kepolisian menyita sepucuk senjata api jenis "air soft gun" yang diakui pelaku didapat dari seorang warga sipil yang berdomisili di Ibu Kota Negara, Jakarta.

"Saya mendapatkan pistol itu dengan harga Rp 7 juta. Kalau yang bentuknya lebih canggih dan bisa meledak lebih mahal lagi," ucapnya.

Pelaku mengungkapkan, perdagangan senjata api secara ilegal dilakukan dengan jaringan yang telah terorganisir, sehingga sulit untuk dilacak.

"Harus lewat perantara-perantara, nggak bisa langsung ketemu sama pemiliknya itu," kata dia.

Tersangka TO yang merupakan warga asal Sumatera Utara ini sebelumnya disangkakan terlibat perampokan di sejumlah lokasi di beberapa provinsi di Pulau Sumatera.

Terakhir, TO bersama empat rekannya, DR, TP dan HJ serta HB melakukan aksi pencurian dengan kekerasan di bengkel "Leo Otomotif" di Pekanbaru dengan membawa kabur uang tunai senilai Rp 40 juta.

"Mereka ini merupakan penjahat berkomplot yang memiliki jaringan cukup luas karena ternyata juga terlibat sejumlah kasus perampokan di luar Riau," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol DTM. Silitonga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement