REPUBLIKA.CO.ID, KHARTUM -- Sudan, Mesir dan Etiopia berencana mengadakan pertemuan tingkat menteri guna membahas masalah bendungan kontroversial di Sungai Nil pada Desember, demikian satu kesepakatan yang dicapai pada Senin (4/11).
Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi dari ketiga negara itu akan bertemu di Ibu Kota Sudan, Khartum, pada 8 Desember, untuk mencapai konsensus mengenai pembangunan Bendungan Besar Renaissance Etiopia.
Menteri Sumber Daya Air dan Listrik Sudan Osama Abdallah membacakan komunike akhir yang singkat dari pertemuan pada Senin. Komunike tersebut mengatakan, "Pembahasan diwarnai oleh suasana persaudaraan dan terbuka. Pembahasan meliputi cara terbaik untuk menerapkan semua saran yang ada."
"Para menteri sepakat untuk menyelenggarakan babak kedua pembahasan di Khartum pada 8 Desember," kata Abdallah, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.
Pertemuan pada Senin, yang dihadiri oleh menteri sumber daya air dari negara Lembah Nil timur --Sudan, Mesir dan Etiopia, diselenggarakan di Khartum untuk mengaktifkan kembali dan menindaklanjuti pelaksanaan saran Panel-Ahli Internasional (IPOE).
Panel itu telah diberi tugas menilai dampak bendungan Etiopia tersebut atas Sudan dan Mesir.
IPOE mengakhiri tugasnya pada Mei dan mengajukan laporannya kepada ketiga negara itu.