Selasa 05 Nov 2013 21:19 WIB

Sudan-Mesir-Etiopia Bahas Lagi Bendungan Kontroversial Sungai Nil

An aerial view of the Roseires Dam in Sudan (illustration)
Foto: Reuters
An aerial view of the Roseires Dam in Sudan (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTUM -- Sudan, Mesir dan Etiopia berencana mengadakan pertemuan tingkat menteri guna membahas masalah bendungan kontroversial di Sungai Nil pada Desember, demikian satu kesepakatan yang dicapai pada Senin (4/11).

Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi dari ketiga negara itu akan bertemu di Ibu Kota Sudan, Khartum, pada 8 Desember, untuk mencapai konsensus mengenai pembangunan Bendungan Besar Renaissance Etiopia.

Menteri Sumber Daya Air dan Listrik Sudan Osama Abdallah membacakan komunike akhir yang singkat dari pertemuan pada Senin. Komunike tersebut mengatakan, "Pembahasan diwarnai oleh suasana persaudaraan dan terbuka. Pembahasan meliputi cara terbaik untuk menerapkan semua saran yang ada."

"Para menteri sepakat untuk menyelenggarakan babak kedua pembahasan di Khartum pada 8 Desember," kata Abdallah, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

Pertemuan pada Senin, yang dihadiri oleh menteri sumber daya air dari negara Lembah Nil timur --Sudan, Mesir dan Etiopia, diselenggarakan di Khartum untuk mengaktifkan kembali dan menindaklanjuti pelaksanaan saran Panel-Ahli Internasional (IPOE).

Panel itu telah diberi tugas menilai dampak bendungan Etiopia tersebut atas Sudan dan Mesir.

IPOE mengakhiri tugasnya pada Mei dan mengajukan laporannya kepada ketiga negara itu.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement