Rabu 06 Nov 2013 07:54 WIB

Iran Diingatkan Soal Waktu Pembahasan Nuklir

Red: Dewi Mardiani
Menlu Prancis, Laurent Fabius
Foto: AP
Menlu Prancis, Laurent Fabius

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis memperingatkan Iran, Selasa (5/11), bahwa pembicaraan mengenai program nuklir Iran tidak bisa berlangsung selamanya. Hal ini disampaikan menjelang putaran baru pembicaraan dengan negara-negara besar dalam masalah ini.

Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, menurut laporan AFP yang dikutip Rabu (6/11), mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif selama pertemuannya di Paris. "Perlu bagi Iran untuk menanggapi secara konkret, ditambah dengan keprihatinan masyarakat internasional bahwa waktu untuk pembicaraan itu tidak tak terbatas."

Pertemuan antara keduanya berlangsung sebelum Zarif melakukan perjalanan ke Jenewa untuk perundingan babak baru dengan apa yang disebut kelompok P5+1, Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Inggris, dan Jerman.

Pembicaraan itu selama dua hari, mulai Kamis akan menjadi putaran kedua sejak pemilihan Presiden Iran Hassan Rohani, seorang tokoh moderat terkenal. Sementara itu, kedua menteri juga membahas krisis Suriah, dengan Fabius bersikeras bahwa setiap pembicaraan damai harus mengarah pada pembentukan pemerintahan transisi dengan kekuasaan eksekutif penuh, termasuk presiden.