REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Setidaknya 35 tersangka telah ditangkap selama dua hari terakhir berkaitan dengan pembunuhan dua wartawan Prancis di Mali utara yang dipenuhi kelompok garis keras, kata pemerintah daerah dan sumber keamanan Mali seperti dilaporkan AFP, Selasa (5/11), yang dikutip Rabu (6/11).
Ghislaine Dupont, 57, dan Claude Verlon, 55, diculik dan ditembak mati oleh apa yang Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius katakan "kelompok teroris" di kota titik nyala timur laut Kidal Sabtu. "Sekitar selusin orang telah ditangkap di wilayah Mali selama 48 jam dalam serangkaian penyelidikan terkait pembunuhan dua wartawan Prancis itu," kata seorang sumber.
"Ini membesarkan hati. Dalam mobil yang ditinggalkan tidak jauh dari tempat kejadian, nomor telepon yang berharga ditemukan. Ini merupakan detail penting," kata sumber, tanpa mengungkapkan apakah nomor itu telah dikaitkan dengan tersangka.
Seorang anggota pasukan keamanan Mali mengonfirmasi informasi tersebut, menjelaskan jumlah orang yang ditahan setidaknya 35 orang. Sumber itu mengatakan mengenai bukti-bukti yang dikumpulkan dan sebesar lebih dari hanya sekedar 'petunjuk'.
Ia mengatakan para tahanan menjalani hukuman karena keterlibatan mereka dalam penculikan orang Prancis Philippe Verdon dan Serge Lazarevic di Mali utara pada tahun 2011 telah membantu penyelidikan. Verdon, yang kemudian dibunuh, dan Lazarevic, yang tetap menjadi sandera, diculik di kota Hombori oleh satu kelompok terkait dengan Alqaidah di Maghreb Islam (AQIM), dan beberapa yang kemudian ditangkap.