Rabu 06 Nov 2013 11:13 WIB

Tembok Pemisah Jadi Perbatasan Negara Israel-Palestina

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Laki-laki Palestina melintas disamping tembok pemisah Israel dalam perjalanan mereka untuk shalat Jumat di Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Jumat (10/8). (Majdi Muhammad/AP)
Laki-laki Palestina melintas disamping tembok pemisah Israel dalam perjalanan mereka untuk shalat Jumat di Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Jumat (10/8). (Majdi Muhammad/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Negosiator Israel mengusulkan tembok pemisah yang memotong wilayah Tepi Barat menjadi batas negara untuk Palestina di masa depan.

"Israel membuka posisi bahwa perbatasan akan menjadi rute tembok pemisah, dan bukan garis 1967 seperti yang diminta Palestina," ujar laporan dari radio publik Israel dikutip Al-Jazeera, Rabu (6/11).

Sejak pembicaraan damai dimulai pada akhir Juli lalu, Palestina berulangkali mengeluhkan tentang ketidakjelasan Israel terkait masalah perbatasan. Palestina mempertahankan garis perbatasan adalah sama dengan sebelum perang enam hari 1967 ketika Israel merebut Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak kembali pada agaris 1967. Ia tidak akan mengubah demokrafi yang berkembang selama 46 tahun terakhir.

Israel mulai membangun tembok pembatas pada 2002. Mereka menekankan berkurangnya serangan dari Palestina menjadi ukuran kesuksesan pembangunan tembok pembatas.

Tetapi Palestina menyebut tembok tersebut sebagai tembok paratheid. Jika selesai dibangun, 85 persen tembok itu akan berada di wilayah Tepi Barat. Belum ada konfirmasi dari kantor Netanyahu. Mereka menolak komentar terkait konten pembicaraan damai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement