REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- PNS di lingkungan Pemkab Jembrana, Bali, mengeluhkan kondisi pakaian dinas mereka untuk seragam hansip/linmas dan warna cokelat yang sudah pudar serta lusuh karena dipakai selama sekitar tiga tahun belum ada pengadaan baru untuk penggantinya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Humas Dan Protokol Pemkab Jembrana, Suherman, mengatakan, pengadaan seragam pegawai tetap ada, namun untuk jenis batik endek khas daerah setempat.
Menurutnya, pengadaan seragam batik endek sudah dilakukan sejak tahun 2012 dengan melibatkan perajin lokal, sementara tahun 2013 juga ada pengadaan seragam olahraga. "Untuk tahun 2014, kami rencanakan ada pengadaan seragam jenis hansip untuk pegawai. Kami tetap berkomitmen untuk memberikan fasilitas bagi pegawai, seperti melalui pemberian seragam tersebut," ujarnya.
Informasi yang dihimpun di kalangan pegawai menyebutkan, pengadaan seragam endek saat ini juga belum merata, khususnya di Dinas Dikporaparbud. Terkait hal tersebut, Suherman mengakuinya, dan mengatakan, pengadaan seragam saat ini diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD). "Khusus untuk Dinas Dikporaparbud memang terjadi kesalahan pendataan. Yang didata mendapatkan kain endek hanya yang di dinas saja, sementara guru-guru di sekolah tidak," katanya.
Karena itu, menurutnya, Bupati Jembrana, I Putu Artha sudah menginstruksikan kepada dinas tersebut, untuk menganggarkan pengadaan seragam endek bagi guru dalam APBD Perubahan 2013. "Apakah pengadaan seragam endek untuk guru-guru tersebut sudah jalan atau belum, saya belum mengeceknya," ujarnya.