REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh DKI Jakarta masih berlangsung hingga hari kelima pasca ditetapkannya nilai UMP sebesar Rp 2,4 juta oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Massa yang berasal dari berbagai pabrik di Jakarta tersebut mendesak Jokowi agar merevisi nilai UMP sesuai dengan tuntutan mereka, yakni Rp 3,7 juta. Buruh juga mengancam akan terus melakukan aksi demo hingga tuntuan mereka dipenuhi.
Meski terus didemo sedemikian rupa, Gubernur Jokowi tetap santai saja menanggapi aksi tersebut. Menurut Jokowi, tidak ada yang perlu direvisi dari keputusan yang sudah ditetapkan pada 1 November lalu tersebut.
"Ya tidak apa-apa didemo. Setiap hari juga didemo kok. Kan kemarin sudah negosiasi," kata gubernur yang hobi blusukan ini.
Meski demikian, seharian ini Jokowi tidak ngantor di Balaikota. Seusai meresmikan pembangunan pasar rakyat di Pasar Manggis, dia langsung pergi blusukan ke beberapa tempat.
Usai blusukan, alumni Universitas Gadjah Mada tersebut langsung pulang ke rumah dinasnya di Menteng. Diduga, Jokowi tidak pulang ke Balaikota karena ada demo buruh. Padahal, dia diagendakan melantik Badan Musyawarah Betawi di kantornya tersebut.