REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2014 menjadi tahun spesial bagi penyelenggaraan festival jazz terbesar di Indonesia, Java Jazz Festival (JJF). Karena tahun depan JJF memasuki tahun ke-10.
Di edisi kesepuluhnya ini, JJF mengusung tema yang sama seperti perhelatan pertamanya tahun 2005, "Bringing the World to Indonesia".
"Java Jazz terus berkembang dan mendapat apresiasi yang besar dari dunia," kata Program Director Java Festival Production, Paul Dankmeyer selaku penyenggara di Jakarta, Rabu (6/11).
Yang spesial, JJF 2014 hadir dengan musik-musik bertema Brasil dengan nuansa desain Jawa yang kental. Nuansa ini tidak hanya dibawa melalui balutan konser secara umum, tapi juga akan diantarkan ke pangung-panggung JJF 2014.
"Kita akan bawa wayang atau batik yang sudah dimodernkan. Terutama di panggung-panggung utama," kata Presiden Direktur Java Festival Production, Dewi Gonta dikesempatan yang sama.
Mengangkat musik Brasil, JJF tahun ini juga mendapat dukungan langsung dari Kedutaan Besar Brasil yang mendatangkan artis-artis besarnya ke Indonesia secara gratis. Tercatat empat nama yang hadir di Jakarta. Dua diantaranya, Thais Motta dan Joao Sabia.
Dukungan lainnya juga datang dari kedutaan besar negara-negara Skandinavia seperti Denmark, Swedia, Finlandia dan Norwegia yang ikut menurunkan sejumlah musisinya.
"Kita sangat senang bisa berkolaborasi dengan festival terbesar di Indonesia. Kami menunggu untuk kolaborasi ini," ungkap perwakilan Duta Besar negara-negara Skandinavia, Hanna.
Seperti tahun sebelumnya, JJF akan digelar selama tiga hari, tepatnya pada 28 Februari, 1 dan 2 Maret 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Selama tiga hari, JJF akan menampilkan ratusan musisi dari dalam dan luar negeri lewat 20 panggung, dengan 80-90 show setiap harinya.
Beberapa musisi dunia yang akan tampil di JJF 2014 diantaranya, Tania Maria, Sadao Watanabe, Ivan Lins, Roy Ayers, Allen Stone, Jamie Cullum, Dave Koz, Ricard Elliot dan masih banyak lainnya.