Rabu 06 Nov 2013 23:42 WIB

Akbar Tandjung Minta Pemerintah Tegas Soal Penyadapan

Akbar Tandjung
Foto: Republika/Yasin Habibi
Akbar Tandjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi senior Akbar Tandjung menilai pemerintah Republik Indonesia seharusnya mengambil langkah-langkah tegas untuk menyampaikan protes dan kekecewaan terhadap isu penyadapan yang dilakukan Australia.

"Sebagai negara yang menghormati hak-hak dan 'privacy', tentu itu (penyadapan) suatu tindakan yang melanggar norma-norma pergaulan bangsa-bangsa. Jadi karena itu, menurut saya pemerintah harus mengambil langkah-langkah tegas untuk memperlihatkan ketidaksukaan, kekecewaannya terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintah Australia," ujar Akbar di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (6/11).

Dia mengatakan, banyak pihak juga melakukan protes, tidak hanya terhadap Australia, namun juga Amerika Serikat yang dituding ikut melakukan praktik serupa. Akbar menyatakan, pentingnya membuktikan kepada Australia atas penolakan pemerintah Indonesia terhadap praktik penyadapan, apapun reaksinya nanti.

"Pemerintah tidak perlu ragu-ragu menyampaikan kekecewaanya, ketidaksukaannya, terhadap tindakan yang diambil oleh pemerintah Australia," kata dia.

Sebelumnya salah satu media massa Australia mengungkap aksi penyadapan yang dilakukan Australia melalui kedutaan besarnya, terhadap negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pemberitaan itu menuai kecaman dari berbagai pihak di Tanah Air.

Kementerian Luar Negeri RI telah meminta klarifikasi pihak Australia atas pemberitaan tersebut. Sedangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta aksi penyadapan yang dapat merusak hubungan antar-negara tidak terulang di masa mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement