Kamis 07 Nov 2013 13:20 WIB

Pidato Presiden dan Wapres Harusnya 'Update'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hafidz Muftisany
Wakil Presiden Boediono
Foto: Antara/Andika Wahyu
Wakil Presiden Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada peristiwa menarik dari pidato Wakil Presiden Boediono dalam pembukaan  Indonesia Investment Summit 2013, Kamis (7/11). Isi pidato yang disampaikan Boediono banyak kemiripan dengan pidato di ajang yang sama tahun lalu.

Mantan penulis pidato Presiden Soeharto, Yusril Ihza Mahendra menyebut kejadian ini adalah kesalahan staf wakil presiden. Seharunya, tim yang menyusun pidato tersebut harus mengulas permasalahan dengan unsur-unsur terbaru selama setahun terakhir.

Pidato presiden dan wakil presiden yang baik, terang Yusril, harus mengungkapkan berbagai kegiatan mereka yang paling baru, mengungkapkan hal-hal yang aktual. Bisa berisi  perkembangan gagasan, berisi  masalah yang akhir-akhir ini sedang terjadi, juga berisi arahan kebijakan mereka.

"Mempersiapkan pidato presiden dan wakilnya harus dilakukan dengan hati-hati dan dikontrol oleh  satu tangan yakni Mensesneg," terangnya saat dihubungi, Kamis (7/11).

Pada Era Soeharto, ujar Yusril, semua pidato kepresidenan di bawah kendali Mensesneg. Sebelum diberikan untuk dibaca saat pidato, Mensesneg akan mengontrolnya lebih dulu.

"Dulu tulisan pidato saya selalu diteliti Mensesneg dulu sebelum diserahkan kepada Pak Harto  dan Pak Tri Sutrisno. Draft pidato bisa dari siapa saja namun harus dikontrol Mensesneg," kata Yusril.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement