REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Fasilitas pejalan kaki di Kota Bekasi lambat laun semakin sedikit. Trotoar yang ada saat ini sudah beralih fungsi menjadi tempat berjualan para pedagang kaki lima (PKL).
Dari pantauan RoL, Kamis (07/11), di Jalan Insinyur Haji Juanda, Jalan Mayor Oking, Jalan Gusti Ngurah Rai dan di Jalan Kartini, kenyamanan pejalan kaki semakin tersisihkan oleh para PKL.
Fenomena seperti ini sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, hingga saat ini persoalan PKL di Kota Bekasi masih menjadi pekerjaan rumah Pemkot Bekasi. Kondisi seperti ini semakin diperparah saat jam-jam sibuk arus lalu lintas Kota Bekasi.
Salah satu PKL di Jalan Gusti Ngurah Rai, Sri Lestari mengaku terpaksa menggunakan fasilitas pejalan kaki untuk berjualan. Menurutnya, trotoar digunakan karena tidak ada tempat lain lagi untuk berjualan.
Dia menambahkan, memilih berjualan di trotoar agar lebih dekat dengan pembeli. "Kalau di sini kan pembeli jadi lebih praktis," ungkapnya.
Terpisah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan, sejauh ini Pemkot Bekasi sudah bekerja maksimal terkait permasalahan PKL ini. Menurutnya, pola pikir dan kurangnya kesadaran masyarakat setempat membuat para PKL ini laris manis.
"Trotoar itu adalah hak pengguna jalan, seharusnya bukan dipergunakan untuk kegiatan lain," jelasnya. Rahmat menjelaskan, di beberapa daerah yang pola pikir masyarakatnya baik, kondisi trotoarnya pasti lebih bagus.
Dia menegaskan, dalam waktu dekat ini akan ada upaya penertiban para PKL ini. Hal ini guna mengembalikan fungsi trotoar seperti sedia kala.