REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penembakan yang dilakukan oknum anggota Brimob inisial W terus bergulir. Dampak yang ditimbulkan, semua kesatuan di dalam tubuh Polri akan berbenah.
"Tentu dari semua kesatuan akan berupaya me-refresh kembli siapa saja yang pegang senjata termasuk psikisnya bagaimana," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Kamis (7/11).
Rikwanto melanjutkan, meski akan dibenahi, namun tidak semua anggota diperiksa. Cara yang diambil ialah pengambilan sampel dari tiap kesatuan. Kalau anggota memungkinkan dalam sisi psikisnya, pemegangan senjata akan dilanjutkan, tapi kalau dianggap kurang pas psikologinya, senjata akan ditarik.
Untuk di Polda Metro Jaya, setiap pimpinan yang ada, mulai dari tingkat Kepala Unit, agar mengamati anggotanya di lapangan. "Khsususnya yang pegang senjata, kalau ada yang aneh-aneh agar ditertibkan," kata dia.
Rikwanto melanjutkan, polisi tetap akan melakukan Tes Psikologi setahun sekali dari 31 ribu polisi yang berdinas dalam wilayah hukum Polda Metro Jaya. Tes tersebut nantinya adalah salah satu rujukan untuk pengajuan senjata.
Dalam pengajuan senjata tersebut, akan dilihat dari kriteria kepentingan tugasnya, lulus tes psikis, keterampilan menembak dan lulus tes kesehatan.