REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Pertahanan sementara Lebanon Fayez Ghosn, mengatakan pihak militer sedang menindaklanjuti pemasangan alat spionase di perbatasan Lebanon oleh Israel.
Dia meminta masyarakat internasional untuk menindak Israel dengan pelanggaran ini.
"Informasi bahwa Israel mendirikan peralatan mata-mata di perbatasan selatan merupakan bukti rencana musuh untuk menjadikan Lebanon target mudah sementara kami sibuk dengan pertikaian internal," katanya Kamis lalu dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Telekomunikasi Lebanon mengonfirmasi kepada The Daily Star, Rabu lalu adanya pendirian stasiun penyadap di perbatasan Blue Line sebelum dan setelah perang 2006 oleh Israel.
Israel juga mendirikan peralatan yang diarahkan ke antena-antena telekomunikasi di Lebanon untuk menyadap telepon, kata berbagai sumber.
"Kepemimpinan Militer akan terus berkonsultasi dengan Pasukan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) di Lebanon mengenai pelanggaran ini," lanjut Ghosn.