REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menanggapi positif banyaknya kritikan bahkan cacian terkait masalah satwa dan lingkungan yang dialamatkan kepadanya melalui situs jejaring sosial Twitter. Baginya, kritikan atau protes seperti itu justru menunjukan kepedulian.
"Orang marah itu kan bentuk kepedulian. Dengan adanya protes, marah itu kan berarti dia care. Itu juga menandakan bahwa kesadaran teman-teman meningkat mengenai apa yang kita sebut dengan kesejahteraan satwa," kata Menhut Zulkifli kepada ROL di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (8/11).
Ia mengakui, situs media sosial saat ini telah membuat proses komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat. Situs media sosial pun membuat orang semakin terbuka dan bebas menyampaikan kritik, pendapat hingga protes.
Namun, itu tak mesti dipandang negatif. Ia mengklaim lewat media sosial pihaknya justru mendapat banyak keuntungan. Salah satunya adalah informasi penting yang sebelumnya tidak diketahui Kementerian Perhutanan, justru terkadang bisa diketahui berkat situs jejaring tersebut.
"Misalnya di Manado ada kerusakan lingkungan, mungkin orang kehutanan belum tahu, tapi dengan media sosial orang dari Manado bisa langsung ngetweet. Akhinya kita bisa tahu," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Zulkifli mengaku seringkali mendapat ratusan kritik di akun Twitternya. Mayoritas pengguna melontarkan kritik dan protes terkait masalah satwa juga lingkungan.