Jumat 08 Nov 2013 21:13 WIB

Di Tasmania, Napi Dikerahkan Bantu Korban Kebakaran

Red:
Penjara di Tasmania
Penjara di Tasmania

TASMANIA -- Sejumlah tahanan dari sebuah rumah tahanan di Hobart, Australia, menyumbang tenaga mereka untuk memperbaiki pagar peternakan yang hangus terbakar dalam kebakaran hutan yang melanda kawasan tersebut Januari lalu.

Tahanan yang terlibat dalam kerja bakti ini adalah yang termasuk dalam tahanan tingkat pengamanan rendah di rumah tahanan Risdon. 

Yang diperbaiki adalah pagar di tiga properti di dekat daerah Dunalley, Tasmania bagian Selatan.

Stuart Cuthbert, salah satu peternak di daerah sungai Carlton River, bercerita bagaimana kebakaran hutan menghanguskan pagar peternakannya dan hampir seluruh bagian lain kecuali bangunan tempat Ia mencukur domba.

Pembangunan pagar sedikit demi sedikit di lahan Cuthbert memakan waktu lebih dari 100 tahun, namun semua itu dilalap api kebakaran hutan dalam sehari.

Selain itu, 1.000 dombanya pun tewas.

Cuthbert menyatakan bahwa Ia tadinya mempertimbangkan ingin berhenti beternak saja, namun kemudian Ia ditawari menggunakan jasa para tahanan.

Para tahanan memang tidak dibayar, namun bahan-bahan untuk memperbaiki properti peternakan tetap membutuhkan biaya tinggi, sekitar 250.000 dollar (Rp 2,6 miliar).

Lembaga bantuan kebakaran hutan Bushfire Aid akan membantu mengumpulkan dana tersebut.

Kerja bakti ini hanya melibatkan tahanan yang terpilih.

“Tentu saja ada orang-orang dalam sistem ini yang tidak kami perbolehkan bebas berada di tengah masyarakat, namun bisa bekerja di masayarakat dengan baik apabila di bawah pengendalian resiko yang tepat,” jelas Manajer rumah tahanan bagian pengamanan rendah, Antony Rees.

Program ini dirancang agar para tahanan tidak melanggar hukum lagi.

Salah satu tahanan yang berpartisipasi mengatakan bahwa keterlibatannya amat berarti.

“[Ini adalah] kebebasan, kebebasan berada di luar penjara, kembali ke komunitas, bisa berada di luar dan membantu mereka yang terkena dampak kebakaran,” jelasnya.

Menurut Cuthbert, kebanyakan pagar pembatas telah diperbaiki.

“Keberadaan mereka di sini benar-benar menyelamatkan saya,” akunya.

Selain itu, para tahanan juga mendapat motivasi untuk bekerja di peternakan saat mereka dibebaskan nanti. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement