REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu komite penyelidikan Palestina pada Jumat mengatakan kematian mantan presiden Palestina Yasser Arafat tidak alamiah, dan menuduh Israel berada di belakangan pembunuhan itu.
"Kami katakan bahwa Israel adalah tersangka pertama, mendasar dan tunggal dalam pembunuhan Arafat," kata Tawfiq At-Tirawi, pemimpin komite tersebut, dalam satu taklimat di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan.
"Berdasarkan siapa yang menghasut pembunuhan Arafat dan siapa yang memiliki kemampuan teknis untuk melakukan itu, kami katakan Israel adalah tersangkanya," kata At-Tirawi. "Penyelidikan takkan berakhir sampai semua kondisi terungkap."
Arafat meninggal karena sebab yang tidak diketahui saat menerima perawatan di satu rumah sakit Prancis di dekat Paris pada 2004. Para pejabat Palestina mengisyaratkan Israel berada di belakang kematian tersebut.
Pada Kamis (7/11), beberapa ilmuwan Swiss yang memeriksa jenazah Arafat mengatakan kandungan tinggi bahan radioaktif polonium-210 ditemukan pada jenazah Arafat dan tanah kuburan, tapi keracunan tetap menjadi hipotesis, bukan kepastian.
"Apa yang telah disimpulkan para ahli (Swiss dan Rusia) membawa kami makin dekat dengan kebenaran, tapi itu bukan akhir perjalanan," kata At-Tirawi, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Jumat malam.
Stasiun televisi pan-Arab yang berpusat di Qatar, Al-Jazeera, menayangkan satu dokumenter tahun lalu yang mengemukakan bahwa Arafat diracuni.
Laporan itu menghasilkan pembongkaran kuburan Arafat atas permintaan dari jandanya dan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina. Beberapa ilmuwan Swiss, Rusia dan Prancis kemudian mengambil sampel dari jenazah Arafat untuk pemeriksaan lebih lanjut pada November 2012.
Komite Palestina tersebut, Jumat, menyatakan laporan ilmuwan Swiss dan Rusia sependapat bahwa kematian Arafat tidak alamiah. Ahli Prancis belum mengajukan temuan mereka.
Meskipun laporan para ahli tersebut tidak mengkonfirmasi penyebab akhir kematian Arafat, dokter pribadi mantan presiden Palestina tersebut dan seorang anggota Komite Palestina mengatakan kematian Arafat adalah akibat dari bahan beracun.
Namun, Israel selalu membantah terlibat dalam kematian Arafat, yang menjadi lambang perjuangan nasional Palestina, dan mengatakan mendiang presiden Palestina juga memiliki musuh dan lawan di Dunia Arab