REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Erick Thohir, Rosan Roeslani, dan Handy Soetedjo melalui konsorsium International Sports Capital (ISC), mulai bergerak menata masa depan Inter Milan dengan merancang program pengembangan klub agar bisa bersaing di tataran global.
Pada 13 November, ketiganya mengagendakan pertemuan dengan Presiden La Beneamata, Massimo Moratti. Rosan Roeslani membocorkan agenda pertemuan tingkat tinggi pertama pascaakuisisi itu. Selain membahas rekrutmen pemain, pemilik baru klub juga mulai merancang pembangunan stadion baru.
“Seiring dengan topik ini, kami juga akan berbicara tentang sebuah stadion baru,” ujar pengusaha batu bara itu, dikutip Forza Italian Football, Jumat (8/11).
Langkah itu ditempuh lantaran Inter tidak memiliki stadion sendiri. Selama ini, I Nerazzurri menjadikan Giuseppe Meazza sebagai kandang mereka dengan status menyewa kepada Pemerintah Kota Milan.
Terkait kerjasama dengan pihak sponsor, Rosan sepertinya bakal meneruskan sesuai dengan kontrak yang berlaku. Pemilik baru tidak akan mengubah jalinan yang sudah berlangsung dengan baik.
“Nike akan tetap sebagai sponsor sebagaimana kontrak telah dibuat dan nilai klub telah dibuat karena kerjasama sponsor ini,” ujarnya.
Erick Thohir, Rosan Roeslani, dan Handy Soetedjo melalui konsorsium International Sports Capital (ISC) membeli 70 persen saham Inter sebesar 350 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,4 triliun. Ketiga pengusaha Indonesia tersebut mulai bergerak untuk menata masa depan Inter dengan merancang program pengembangan klub agar bisa bersaing di tataran global.