REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebih dari 62 ribu pencari suaka, pengungsi dan pendatang tiba di Yaman dari Tanduk Afrika dalam 10 bulan tahun ini, kata seorang juru bicara PBB pada Jumat (8/11).

Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) prihatin dengan banyaknya orang yang membahayakan nyawa mereka dengan melakukan perjalanan yang berbahaya dari Tanduk Afrika, kata Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam taklimat rutin di Markas PBB, New York, seperti dilaporkan Xinhua yang dikutip Sabtu (9/11).

Menurut UNHCR, ratusan orang, termasuk pengungsi Suriah, telah tewas dalam beberapa bulan belakangan, saat mereka menyeberangi Laut Tengah menuju Eropa. "Yaman telah menghadapi enam tahun berturut-turut kedatangan banyak pengungsi melalui laut. Lebih dari 100 ribu telah menyeberangi lautan tahun lalu," kata Farhan Haq.

Ia menambahkan, "Teluk Aden telah menjadi salah satu jalur laut yang paling banyak dilalui di dunia oleh pencari suaka dan migran."

Sejak 2006, lebih dari setengah juta pencari suaka, pengungsi dan pendatang telah melakukan perjalanan melalui laut menuju ke Yaman, kebanyakan dari mereka adalah orang Ethiopia, kata UNHCR.

Badan dunia tersebut mendorong kerja sama di kalangan negara yang terpengaruh oleh pendatang campuran, dan mendukung Pemerintah Yaman untuk secara bersama dengan Organisasi Migrasi Internasional menyelenggarakan konferensi pekan depan mengenai pencari suaka dan migran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika