Sabtu 09 Nov 2013 14:39 WIB

Topan Haiyan Diduga Tewaskan 100 Orang Filipina

Bendera Filipina
Bendera Filipina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dan 100 orang lagi cedera di Kota Tacloban, Filipina Tengah, akibat Topan Super Haiyan, kata Dinas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP), Sabtu.

Direktur Jenderal CAAP William Hotchkiss III, yang mengutip laporan dari personel lembaga itu di lapangan, mengatakan beberapa mayat tergeletak di jalan di dekat bandar udata Kota Tacloban sementara sebanyak 100 orang lagi cedera. Ia meminta untuk dilakukan evakuasi dan tambahan personel medis.

Ia menyatakan laporan dikumpulkan ketika tim tersebut --yang terdiri atas kelompok Keamanan Penerbangan dan personel bandar udara-- mulai membersihkan landasan pacu bandar udara sejak Sabtu pagi.

Tak ada korban jiwa di bandara, tapi saluran komunikasi terbatas akibat listrik padam, kata Hotchkiss.

Ia memerintahkan wakilnya urusan operasi Kapten John Andrews terbang ke Bandar Udara Tacloban, dengan membawa pasokan yang diperlukan, berupa makanan, obat dan perlengkapan lain komunikasi CAAP ke bandara itu, demikian laporan Xinhua.

Bandar Udara di Iliilo, Caticlan, Romblon, Dumaguete, Bacolod, Masbate, Legaspi dan Surigao sekarang kembali beroperasi normal, sementara di Tacloban dan Busuanga masih tutup akibat kerusakan parah setelah diterjang Topan Haiya, yang oleh warga setempat disebut Yolanda, ia menambahkan.

Dinas ramalan cuaca menyatakan hingga pukul 10.00 waktu setempat, inti topan --berdasarkan data yang ada-- berada 549 kilometer di sebelah barat San Jose di Provinsi Occidental Mindoro, Filipina Utara.

Topan tersebut membawa angin dengan kecepatan maksimum 175 kilometer per jam di dekat intinya dan hembusan angin sampai 210 kilometer per jam.

Topan Haiyan terus bergerak ke arah Laut China Selatan dan diperkirakan keluar dari Filipina pada Sabtu sore.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement