Sabtu 09 Nov 2013 17:45 WIB

Penasihat KPK: Pendanaan Jadi Masalah Kritis Parpol

Partai politik / ilustrasi
Foto: tst
Partai politik / ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai politik saat ini memiliki masalah yang kritis, terutama menyangkut pendanaan partai, bahkan malah terkesan paradoksal, kata Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Suwarsono.

"Di satu sisi biaya untuk menghidupi partai terus meningkat, tapi di sisi lain jumlah dana dan sumber dana yang dikumpulkan makin terbatas," katanya dalam seminar Kebijakan Penanggulangan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam Perspektif Hukum Progresif di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu.

Paradoks tersebut karena di satu sisi partai sering diminta bantuan dana dari konstituen, namun sebenarnya partai juga sering menghadapi masalah keuangan.

Pada masa lalu, katanya, sumber-sumber dana klasik atau dari iuran anggota masih dapat diandalkan, namun kini hampir bisa dipastikan bahwa partai tidak dapat lagi menyandarkan diri sepenuhnya pada sumber-sumber dana klasik itu.

"Apalagi ketika kebutuhan pembiayaan semakin meningkat. Sekarang ini partai politik terpaksa atau dipaksa untuk kreatif mencari dana dari sumber-sumber baru untuk menghidupi organisasinya itu," katanya.

Suwarsono mengatakan setidaknya dikenal lima sumber dana partai politik, yakni anggota dan kader partai, pemilih, dana publik, bisnis partai, dan dunia bisnis.

Ia mengatakan, empat dana seperti anggota dan kader partai, pemilih dana publik, dan bisnis partai, sejauh ini memang tidak terlalu bisa diandalkan. Oleh karena itu, salah satu pintu harapan besar dana partai dikumpulkan dari dunia bisnis.

Perlu diketahui bahwa dunia bisnis amat jarang menolak untuk berpartrisipasi karena keduanya saling membutuhkan, katanya.

"Jangan ajak dunia bisnis untuk membantu soal-soal dana politik, pastilah bersedia dengan senang hati, mereka terlatih untuk melakukannya. Tapi dunia bisnis juga mengenal prinsip tidak ada makan siang gratis," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement